Berat Badan Turun Terlalu Cepat Justru Berbahaya


Jika hari ini pertama kali Anda melakukan diet, besok pagi saat bangun tidur pasti buru-buru ke timbangan atau bercermin untuk melihat apakah sudah ada perubahan bentuk pada badan Anda. Tentu saja belum ! Diet untuk mengurangi berat badan yang berlebihan agar menjadi ideal dengan cara alamiah dan sehat membutuhkan proses, sama halnya seperti ketika berat badan Anda bertambah satu ons demi satu ons setiap hari dan Anda tetap enjoy !

Pelaku diet pemula kebanyakan tidak sabaran, ingin berat badannya bisa turun 5 kilogram setiap minggu. Sehingga bulan depan bisa langsung tampil beda. Padahal penurunan berat badan yang terlalu drastis bukan hal yang baik, justru tidak sehat dan malah berbahaya.

Jika berat badan terlalu cepat turun, perlu diwaspadai karena biasanya yang berkurang bukan massa lemak melainkan air dan massa otot. Kondisi ini akan nampak menyenangkan bagi pelaku diet, tetapi sebenarnya merugikan karena massa otot justru dibutuhkan untuk meningkatkan metabolisme pembakaran lemak. Akibatnya, proses pengurangan lemak selanjutmya bisa terganggu tanpa peran optimal dari massa otot.

Menurut Alan Aragon, MS., Ahli Nutrisi yang pernah menangani masalah konsumsi para atlet Olimpiade,  kehilangan massa otot inilah yang akan mengancam kesehatan secara menyeluruh. Kondisi itu membuat kemampuan tubuh untuk membakar kalori dan meregulasi tekanan gula dalam darah menjadi sangat lemah.

Penurunan berat badan yang terlalu cepat juga akan membuat lemak menumpuk lebih cepat pada ruang-ruang otot yang sudah tergerus. Inilah yang kemudian membuat beberapa bagian tubuh lebih bergelambir dari sebelumnya, karena untuk setiap 450 gram lemak yang lenyap dari tubuh akan disertai dengan 18 persen massa otot yang berkurang. Sehngga ketika pelaku diet kembali pada pola makan lama, ruang-ruang itu akan diisi oleh lemak dengan mudah.


Lalu bagaimana melakukan diet dengan tepat tanpa beresiko terhadap kesehatan secara keseluruhan ?

Agar lemak dapat dihilangkan dengan cepat tapi tanpa kehilangan massa otot, diet harus dilakukan dengan penurunan berat badan antara 0,8 sampai 1,2 kilogram atau rata-rata 1 kilogram per minggu. Untuk wanita dengan obesitas bisa  1- 2 kilogram per minggu. Penurunan itu harus dibantu dengan melakukan olahraga secara rutin. Karena olahraga bisa membuat tubuh hanya membuang lemak yang menumpuk.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan menekan diri sendiri terlalu berlebihan dengan berbagai aturan diet. Saat memasuki minggu ke 8 atau 12, berilah tubuh istirahat dari diet selama 7 hari. Tujuannya agar kita tidak merasa tertekan dengan berbagai rangkaian aturan yang diterapkan. Tapi dalam masa istirahat itu tetap menjadikan makanan sehat sebagai pilihan utama. Cara ini bisa membuat mental pelaku diet sedikit relaks sehingga program diet bisa berjalan lebih menyenangkan.

Lisa Sasson, RD., Asisten Profesor Nutrisi dari New York University juga menyarankan agar tidak hanya membuat angka timbangan sebagai tolok ukur berhasil atau tidaknya program diet. Saat berhasil memasuki tahap istirahat tersebut dengan tetap makan sehat, sebenarnya pelaku diet juga sudah berhasil menurunkan trigliserida, tekanan darah, dan persentase lemak dalam tubuh yang merupakan keberhasilan dalam menjalankan hidup sehat.


0 komentar:

Posting Komentar