Diet untuk Seksi atau Sehat ?


Tujuan diet akan tercapai jika pelaku diet sudah berhasil menurunkan berat badannnya sampai ke angka ideal. Setelah berhasil memperbaiki bentuk tubuhnya, penampilannya pun jauh berbeda, kini lebih seksi dan lebih cantik. Kerabat dan rekan-rekannya  mengomentari bahwa dietnya berhasil dan sudah selesai. Tetapi sebagian memyangkalmya, diet akan terus berlanjut karena kalau pantangan-pantangan diet dilanggar, badannya akan melar kembali seperti semula.

Mana yang benar ? Kedua-duanya salah. Tidak berbeda dengan anggapan kebanyakan orang bahwa tujuan diet adalah sekedar menurunkan berat badan agar kembali langsing seperti di saat masih remaja dulu. Anggapan serupa juga tak berbeda dengan kebanyakan peserta diet sehingga rela bersakit-sakit, bahkan sampai berpuasa agar badannya cepat menjadi langsing.

Akibatnya "kesalahkaprahan" ini menjadi peluang bisnis yang tidak pernah habis. Dari masa ke masa dalam sejarah peradaban manusia akan selalu ditemukan program diet yang pernah populer, kemudian digeser oleh metode diet yang lebih baru, begitu seterusnya sampai di jaman modern.

Di masa kini, percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang besar terhadap masalah kelebihan berat badan ini. Selain menghadirkan produk-produk olahan yang tidak aman bagi kesehatan dan cenderung memicu kegemukan, di saat yang sama juga menghadirkan beragam suplemen, obat-obatan dan berbagai program diet.

Para pelaku bisnis di bidang penurunan berat badan ini tahu persis, bahwa "kesalahkaprahan" itu harus selalu dipelihara agar pasarnya tetap terjaga. Dengan "kesalahkaprahan" itu, mereka bisa secara optimal memanfaatkan karakteristik pasar yang sarat dengan permintaan untuk langsing tapi ogah bersusah payah.

Karena itu dalam segmentasi wanita banyak dijumpai produk pelangsingan yang pada hakekatnya tidak berbeda dengan program diet, para produsen  menawarkan obat pelangsing atau program penurunan berat badan dengan promosi yang irrasional. Beberapa produk yang nampak sekali kebohongannya adalah progranm diet cepat tanpa pantangan. Ada lagi yang cukup mengkonsumsi pil bisa langsing dalam waktu  tiga bulan.

Kalau produk di bisnis penurunan berat badan yang dipromosikan tak masuk akal itu justru makin diminati pasar, kondisi ini mengindikasikan bahwa pasarnya pun sama irrasionalnya. Kecuali jika "kesalahkaprahan" tadi bisa dihilangkan dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peranan makanan terhadap kesehatan.

Meskipun hanya sekedar aktivitas menurunkan berat badan, tetapi karena setiap wanita memiliki kondisi fisik, latar belakang kebiasaan dan usia yang berbeda-beda, maka diet pun memiliki bermacam-macam metode. Ini memang membingungkan konsumen yang baru pertama kali akan melakukan diet. Akhirnya akan cenderung jatuh ke tangan pemasar yang paling gencar, bukan karena pilihan tersebut didasarkan pada pertimbangan metode diet yang paling sesuai.



Idealnya, pelaku diet untuk menurunkan berat badan memulai diet mereka dengan pemahaman bahwa kegemukan bisa membuka peluang datangnya bermacam-macam penyakit berbahaya yang bisa mematikan. Sedangkan kegenukan itu sendiri sebenarnya disebabkan hanya oleh kebiasaan yang salah. Diet dilakukan untuk mengubah kebiasaan itu, dari kebiasaan yang salah menjadi kebiasaan yang benar.

Para wanita memang sesuai dengan kodratnya, diet umumnya dilakukan karena motivasi untuk tampil seksi, bukan untuk hidup lebih sehat agar terhindar dari penyakit diabetes, hipertensi atau asam urat. Berbeda dengan diet yang dilakukan oleh para penderita penyakit tersebut, saat memulai diet mereka menyadari bahwa hal itu akan dilakukan untuk seumur.

Mereka sadar jika masih sering tergoda untuk mengkonsumsi makanan favoritnya di masa lalu, maka tidak berbeda dengan melakukan diet seumur hidup. Karena itu mereka berusaha untuk mencari kompensasi lain, sehingga bisa mematuhi semua pantangan menjadi kebiasaan yang lebih nyaman.

0 komentar:

Posting Komentar